SOROTAN YOHANES 17:20-23 TENTANG KESATUAN ALLAH DAN MANUSIA TERHADAP MISTIK TOENGGOEL WOELOENG

Authors

  • Fredi Purwanto Institut Injil Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52157/me.v7i1.79

Keywords:

Yohanes 17:20-23, kesatuan, Allah, manusia, mistik toenggoel woeloeng

Abstract

Bila kita tinjau mistik Toenggoel Woeloeng dalam terang firman Tuhan, secara khusus dari Yoh. 17:20-23, maka jelaslah bahwa konsep Toenggoel Woeloeng mengenai dirinya sebagai Kanjeng Rama Ana atau Kristus yang kelihatan adalah tidak alkitabiah sehingga tidak dapat dibenarkan karena hal itu merupakan sinkretisme. Hal ini dilatarbelakangi bahwa ia adalah seorang Jawa yang tidak mau meninggalkan kebiasaan nenek moyangnya yang telah berurat akar dalam masyarakatnya. Ia beranggapan bahwa pelajaran yang diberikannya sesudah ia menjadi seorang Kristen tidaklah jauh berbeda dengan apa yang diberikannya di lereng Gunung Kelud. Dengan menyebut dirinya sebagai Kanjeng Rama Ana sebenarnya dapatlah disimpulkan bahwa dia sedang memposisikan dirinya sebagai “manusia sempurna” dalam pengertian mistik Jawa. Itu berarti bahwa dia adalah representasi dari Allah Bapa, atau dengan kata lain ia sedang menyejajarkan dirinya dengan Kristus. Sehingga tidaklah mengherankan kalau dia mengajarkan bahwa setiap bangsa yang menjadi Kristen harus punya pemimpinnya sendiri yang dapat dilihat. Bahwa orang Jawa bergabung dengan penginjil Eropa adalah salah: mereka harus menjadi orang Kristen Jawa dan mencari Kristus-nya “sendiri”. Oleh sebab itu, para murid Toenggoel Woeloeng mengharapkan bahwa Ratu Adil akan datang di sekitar Bondo. Pengajarannya lebih mudah diterima oleh orang Jawa, sehingga pengikutnya banyak, bahkan ia dipuja-puja oleh pengikutnya sebagai kiai dan dianggap sakti serta punya kekuatan magis karena ia punya kesaktian dari pertapaanya di Gunung Kelud.

Downloads

Download data is not yet available.

References

den End,Th. van
1980 Ragi Carita 1: Sejarah Gereja Di Indonesia th. 1500 – th. 1860. Jakarta: BPK Gunung Mulia

2000 Ragi Carita 2: Sejarah Gereja Di Indonesia 1860-an – sekarang. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Douglas, J.D. (ed)
1996 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid I (A-L), terj. Jakarta:
YKBK/OMF

G.W.J., Drewes
1985 Drie Javaansche Goeroe’s Leiden, 1925. Dalam C. Guillot, Kiai Sadrach: Riwayat Kristenisasi di Jawa, Asvi Warman Adam, terj. Jakarta: PT Grafiti Pers

Geertz, Clifford
1983 Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa. Jakarta:
Pustaka Jaya

Guillot, C.
1985 Kiai Sadrach: Riwayat Kristenisasi di Jawa, Asvi Warman
Adam, terj. (Jakarta: PT Grafiti Pers

Guthrie, Donald
1996 Teologi Perjanjian Baru 2: Misi Kristus, Roh Kudus, Kehidupan Kristen, Jan S. Aritonang, terj. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Hadiwijono, Harun
1985 Kebatinan Jawa dalam Abad 19. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Herwanto, Lydia
2002 Pikiran dan Aksi Kiai Sadrach: Gerakan Jemaat Kristen Jawa Merdeka. Jogjakarta: MATABANGSA

Hoekema, A.G.
1997 Berpikir dalam Keseimbangan yang Dinamis: Sejarah Lahirnya Teologi Protestan Nasional di Indonesia (Sekitar 1860 – 1960), Amsy Susilaradeya, terj. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Kittel, Gerhard
1986 Theological Dictionary of the New Testament: Abridged In One Volume. Grand Rapids, Michigan: Wm.B. Eerdmans Publishing Company

Koentjaraningrat
1994 Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka

Kruger, Th. Muller
1966 Sedjarah Geredja di Indonesia, Tjetakan kedua. Djakarta:
Badan Penerbit Kristen

Manton, Thomas
1972 An Exposition of John 17. Wilmington, Delaware: Sovereign Grace Publisher

Mulder, Niels
1983 Kebatinan dan Hidup Sehari-hari Orang Jawa: kelangsungan dan perubahan Kulturil. Jakarta: Gramedia

1985 Pribadi dan Masyarakat Djawa. Yogyakarta: Sinar Harapan

Simuh
1998 Mistik dalam Islam Kejawen R.Ng. Ranggawarsita: Suatu Studi terhadap Serat Wirid Hidayat Jati. Jakarta: UI Press

Soediman Patronadi, Soetarman
2001 Komunitas Sadarch dan Akar Kontekstualnya: Suatu Ekspresi Kekristenan Jawa pada Abad XIX, Widi Herijati Rahadi, terj. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Subagya, Rahmat
1976 Kepercayaan Dan Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Thayer, Joseph Henry
1889 A Greek-English Lexicon of the New Testament. Cambridge, Massachusetts: International Bible Translator Inc.

Tulluan, Ola
2007 Bahasa Yunan. Batu: Literatur YPPII

van Akkeren, Philip
1981 Philip “Darmogandul Suluk Karangan Ngabdullah Tunggul
Wulung Hubungannya Dengan Pekabaran Injil Di Jawa Timur”, Dalam Mengenang 50 tahun Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan, Suharo dan Sardjonan, red. Pp. 138-144. Malang: Majelis Agung GKJW

1995 Dewi Sri dan Kristus: Sebuah Kajian tentang Gereja Pribumi di Jawa Timur. B.A. Abednego, terj. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Walterbeek, J.D.
1995 Babad Zending di Pulau Jawa. Yogyakarta: Taman Pustaka
Kristen

Warsito
1973 Di Sekitar Kebatinan. Jakarta: Bulan Bintang

Zodhiates Spiros (ed)
1993 The Complete Word Study Dictionary: New Testament. Chattanooga: AMG Publisher

Zoetmulder, P.J.
1991 Manunggaling Kawula Gusti: Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

1994 Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta:
Djambatan

Abstract viewed = 428 times

Citation

Published

2018-04-29

How to Cite

Purwanto, F. (2018). SOROTAN YOHANES 17:20-23 TENTANG KESATUAN ALLAH DAN MANUSIA TERHADAP MISTIK TOENGGOEL WOELOENG. Missio Ecclesiae, 7(1), 1–27. https://doi.org/10.52157/me.v7i1.79

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)