STRATEGI PELAYANAN PASTORAL KONSELING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN ANTUSIASME JEMAAT DALAM BERIBADAH

Authors

  • Florentina Sianipar Institut Injil Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52157/me.v8i2.101

Keywords:

strategi, pelayanan pastoral konseling, antusiasme, beribadah

Abstract

Gereja selama ini belum memiliki strategi dalam menerapkan pelayanan pastoral konseling terhadap jemaat yang antusiasme ibadahnya rendah. Gereja selama ini juga kurang tanggap dalam memberikan perhatian dan tindak lanjut terhadap ketidakhadiran jemaat pada jam-jam ibadah di gereja. Hamba Tuhan dan pengerja gereja belum memiliki rencana untuk memantau alasan-alasan atas ketidakhadiran jemaat dalam setiap kegiatan peribadahan di gereja. Kegiatan bezuk baru dilakukan setelah rentang waktu yang terlalu lama yaitu satu sampai dua bulan tidak hadir. Sementara itu, masalah lemahnya antusiasme sering terjadi dalam diri jemaat yang tengah memiliki persoalan dan krisis yang belum tertangani. Gereja seharusnya jangan hanya fokus pada tata liturgi dan pelayanan altar, tetapi perlu lebih memperhatikan kebutuhan psikologis jemaat yang sering membutuhkan pertolongan untuk menghadapi krisis-krisis dalam hidupnya. Gereja jarang memiliki seorang hamba Tuhan konselor cakap dan terlatih yang dapat menerapkan strategi pelayanan pastoral konseling bagi jemaat. Gembala seringkali tidak mengetahui secara persis kondisi keseharian jemaat yang sewaktu-waktu memerlukan pelayanan pastoral konseling.Disinilah letak perlunya gereja memperlengkapi para pelayan untuk bisa melayani jemaat secara menyeluruh. Gereja perlu memiliki figur hamba Tuhan konselor yang dapat melakukan pelayanan pastoral konseling secara efektif. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pembekalan dan peningkatan kapasitas bagi hamba Tuhan yang memiliki talenta dan kerinduan menjadi konselor Kristen. Tidak kalah pentingnya bagi gembala untuk lebih memperhatikan pelayanan pastoral konseling pada jemaat dengan mengatur waktu untuk melakukan kunjungan pastoral ke rumah jemaat dan untuk melakukan pelayanan konseling. Penerapan strategi pelayanan pastoral konseling yang tepat akan membantu gereja untuk mengurai masalah lemahnya antusiasme jemaat untuk beribadah. Gembala belum memiliki rencana program, target dan sasaran kerja yang jelas untuk melaksanakan peran pelayanan pastoral. Fasilitas-fasilitas yang ada di gereja seharusnya juga bisa dipergunakan untuk menunjang pelayanan pastoral konseling secara lebih efektif. Termasuk adanya tim pelayanan seharusnya dapat dikoordinir supaya dapat bekerjasama dengan baik. Penerapan strategi pelayanan pastoral konseling dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: melibatkan tim yang dimiliki gereja, menguatkan kapasitas hamba Tuhan konselor, melakukan peran pelayanan pastoral konseling secara tepat, menetapkan sasaran dan target pelayanan serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pelayanan. Gereja perlu memotivasi dan mengajak seluruh jemaat dan pelayan Tuhan untuk memiliki hubungan pribadi yang indah dengan Tuhan. Jemaat didoktrin untuk memprioritaskan ibadah lebih dari apapun dalam hidupnya dan diarahkan hatinya untuk tetap berjalan dalam pimpinan Roh Kudus. Gereja jangan sampai kehilangan api semangat dan antusiasme dalam beribadah dan menyembah Tuhan Sang Gembala Agung. Pengajaran tentang apa itu ibadah, bagaimana motivasi yang benar dalam beribadah dan tentang antusiasme dalam menyembah Tuhan perlu sering disampaikan kepada jemaat baik melalui khotbah secara tematis, melalui tulisan-tulisan dalam media gereja atau dengan cara-cara lain. Melalui pengajaran dari gereja, jemaat diajak untuk menyadari perilaku-perilaku yang salah dalam beribadah dan komitmen kerohaniannya diharapkan dapat mengalami pembaharuan. Pengajaran yang berulang-ulang dan mendalam akan mendukung keberhasilan penerapan strategi dalam pelayanan pastoral konseling, sebab proses konseling itu sendiri selalu berupaya menolong jemaat untuk memiliki pengetahuan rohani yang benar akan Allah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A, Cronbach
1982 Worship in Old Testament, dalam The Interpreter’s Dictionary of the Bible, Editor by G.A.Buttrick, R-2 Nashville, Abingdon Press.
Basden, Paul
1999 The Worship Maze, Downers Grove, Illionis: Inter Varsity Press.
Fee, D Gordon
2004 Paulus, Roh Kudus dan Umat Allah, Malang: Gandum Mas.
Gintings, EP
2009 Konseling Pastoral, Bandung: Jurnal Info Media.
Indra, Ichwei G
2008 A Blessing Church Studi Eklesiologi Praktis, Surabaya: Pelayanan Mandiri “Mikhael”
James, D. Berkley
1992 Leadership Handbook of Preaching and Worship, Manila : Christian Letarature Crusade.
Latipun
2001 Psikologi Konseling, Malang:Unmuh.
Manafe, S. Ferdinan
2014 Teologi Ibadah: Ibadah Yang Berkenan, Batu: Literatur YPPII.
Piper, John
1993 Let the Nation be Glad! The Supremacy of God in Missions, Baker Book House, Grand Rapids.
Segler, M. Franklin
1996 Christian Worship, Tennessee : Broadman & Holman Publiser.
Sondang, P. Siagian
2008 Manajemen Stratejik, Jakarta: Bumi Aksara.
Surayin
2010 Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bandung: Yrama Widya.
Susabda, Yakub B
2000 Pastoral Konseling Jilid 2, Malang: Gandum Mas.
Susabda, Yakub B
2003 Pastoral Konseling Jilid 1, Malang: Gandum Mas.
Susabda, Yakub B
2007 Pelayanan Konseling Melalui Telepon, Yogyakarta: Andi.
Tomatala, Magdalena
2003 Konselor Kompeten, Pengantar Konseling Terapi Untuk Pemulihan, Jakarta: YT Leadership Foundation.
Wagner, C. Peter
1997 Gereja Saudara Dapat Bertumbuh, Malang: Gandum Mas.
Wongso, Peter
1999 Tugas Gereja dan Misi Masa Kini, Malang: Literatur SAAT.
_________,
1967 New Bible Dictionary, Leicester: Inter-Varsity Press.
__________,
2003 Alkitab Terjemahan Baru, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Published

30.10.2019

How to Cite

Sianipar, F. (2019). STRATEGI PELAYANAN PASTORAL KONSELING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN ANTUSIASME JEMAAT DALAM BERIBADAH. Missio Ecclesiae, 8(2), 137–154. https://doi.org/10.52157/me.v8i2.101

Issue

Section

Articles