Tinjauan Teologis Kritis mengenai dampak pemali “Ungkattai Bubun” dalam Konteks Toraja dan Implementasinya

Penulis

  • Wendi Triseptyadi P Program Studi Teologi, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja
  • Naomi Sampe Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teologi Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Rezky Brendina Ningrat Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teologi Institut Agama Kristen Negeri Toraja

DOI:

https://doi.org/10.52157/mak.v2i2.229

Kata Kunci:

Pemali, Budaya, Hukuman, Teologi

Abstrak

Kebudayaan merupakan kekayaan alam yang dimiliki oleh umat manusia dalam keberlangsungan hidup mereka karena dengan kebudayaan segala bentuk kehidupan manusia berlangsung, secara moral dan perilaku, bentuk-bentuk aturan yang harus dipatuhi agar keberlangsungan kehidupan menjadi harmonis, baik itu antar sesama manusia dan juga dengan alam. Secara khusus dalam kehidupan orang Toraja yang juga kaya akan kebudayaan, memiliki salah satu kebudayaan yang terus dihidupi yakni budaya pemali , dimana budaya tersebut merupakan larangan-larangan yang harus dijauhi agar kehidupan saling komplementer. Budaya pemali ungkattai bubun masih terus dihidupi masyarakat Toraja hingga sekarang ini. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif yaitu deskriptif, dan melakukan pengumpulan data dengan wawancara pada yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini, ingin menemukan makna dan nilai dari budaya pemali ungkattai bubun yang masih terus dihidupi masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa budaya pemali ungkattai bubun merupakan bentuk larangan yang memiliki nilai moral dan nilai kehidupan bagi orang Toraja, dimana orang Toraja sangat menganggap sakral bubun atau sumur sebagai sumber primer kebutuhan dan aspek kehidupan manusia. Jadi mengotori bubun atau sumur akan menghambat keberlangsungan hidup manusia dan secara moral orang tidak menghargai dan menghormati alam yang telah memberikannya kehidupan.

Referensi

Aritonang, Jan. S. Teologi-Teologi Kontemporer. jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 1 (Allah, Manusia, Kristus). jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

J.Tammu, and Van der Veen. Kamus Toraja-Indonesia (Edisi Revisi). Rantepao, 2016. PT. SULO.

Kahija, YF La. Penelitian Fenomenologis. Yogyakarta: KANISIUS, 2017.

Kalua, Adrial Rumengan. Sejarah Leluhur, Aluk, Adat, Dan Budaya Toraja Di Tallu Lembangna (Toraja Tallu Lembangna). Yogyakarta: Penerbit Gunung Sopai, n.d.

Kobong, Theodorus. Injil Dan Tongkonan (Inkarnasi, Kontekstualisasi, Transformasi). jakarta: BPK Gunung Mulia, 2022.

Paseru, Seno. Aluk To Dolo Toraja (Upacara Pemakaman Masa Kini Masih Sakral). Salatiga: Widya Sari Press, 2004.

Patilima, Hamid. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA, 2011.

Sutrisno, Mudji, and Hendar Putranto. No Title. Yogyakarta, 2013.

Tangdilintin, L.T. Toraja Dan Kebudayaannya. Tana Toraja: Yayasan Lepongan Bulan, 1981.

Tong, Stephen. Dosa Dan Kebudayaan. Surabaya: Penerbit Momentum, 2014.

Wright, Christopher. Hidup Sebagai Umat Allah (Etika Perjanjian Lama). Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007.

Abstrak viewed = 109 times

Citation

Diterbitkan

2024-01-26

Cara Mengutip

P, W. T., Sampe, N., & Ningrat, R. B. (2024). Tinjauan Teologis Kritis mengenai dampak pemali “Ungkattai Bubun” dalam Konteks Toraja dan Implementasinya. Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual, 2(2), 67–76. https://doi.org/10.52157/mak.v2i2.229

Terbitan

Bagian

Articles