PERSEPSI GEMBALA MENGENAI GEMBALA JEMAAT
DOI:
https://doi.org/10.52157/me.v12i1.201Kata Kunci:
Persepsi, Gembala JemaatAbstrak
Istilah “gembala jemaat” merupakan sebuah istilah yang populer dalam kekristenan pada umumnya dan gereja pada khususnya. Secara umum istilah ini ditujukan kepada seseorang yang memiliki status sebagai pendeta. Pemahaman mengenai istilah ini di antara para pendeta pun terdapat perbedaan. Ada yang lebih setuju dengan penyebutan pendeta dan ada pula gembala jemaat. Peneliti ingin memotret persepsi para pendeta di Gereja Pantekosta di Indonesia jemaat Kesamben mengenai “gembala jemaat”. Tujuannya adalah memperoleh pengetahun mengenai persepsi para pendeta mengenai hal dimaksud. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode Deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung, bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang terjadi sebagaimana mestinya pada saat penelitian dilakukan (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989:64). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa gembala jemaat adalah seseorang yang dipilih oleh Tuhan dan dipanggil untuk memimpin umat Tuhan melalui penugasan pada organisasi gereja lokal. Seorang gembala memiliki tugas dan tanggungjawab yang besar yaitu selalu dekat dengan jemaat, memberikan makanan secara rohani, menolong mereka. Gembala juga harus selalu mendoakan jemaat, mengajarkan firman Tuhan dan memberi teladan setiap saat. Gembala juga harus mencari jemaat yang terhilang atau meninggalkan jam-jam ibadah. Mengarahkan yang tersesat ke jalan yang benar, mengkonseling jemaat yang bermasalah dan juga harus bisa menjadi teman yang baik untuk bisa mengenal jemaat lebih dekat. Gembala jemaat pun menghadapi tantangan yang besar karena kondisi jemaat dengan multi problematikanya. Peneliti pun menemukan cara melakukan tugas penggembalaan yakni dimulai dari menetapkan visi dan misi, membuat program kerja, merekrut tenaga pendukung, visitasi dan doa setiap saat.
Unduhan
Referensi
Barclay, Ian. 1989 Bagiku Dialah Segalanya. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Barnes, Albert. 1971 Notes on the Old Testament. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House.
Barth, M. C., and B. A. Pareira. 2008 Kitab Mazmur 1-72. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Baker, C., J. Wuest, and P.N. Stern, 1992. “Method slurring: the grounded theory/phenomenology example”. Journal of advanced nursing 17(11).
Craigie, Peter C. 1983 Word Biblical Commentary Psalms 1-50. Waco, Texas: Word Books Publisher.
Gaebelein , Frank E. 1991 The Expositor’s Bible Commentary Vol. 5. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House.
Hanie E., Maria. n.d. Eksposisi Kitab-kitab Puisi Perjanjian Lama. Batu: Materi Kuliah Institut Injil Indonesia.
Kian, Lim Sun. 2006 “Mazmur 23”, Buletin Evangelium Vitae Vol. 2 Nomor 1 Mei 2006 Malang: SAAT.
Longman III, Tremper. 2007 Bagaimana Menganalisa Kitab Mazmur. Malang: Literatur SAAT.
Lexy J. Meleong, 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Stewart, R. A. 2003 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I. Edited by J. D. Douglas. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF
Sudjana Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Bandung
Selvi, K. 2008. “Phenomenological approach in education, in Education in human creative existential planning”, A.-T. Tymieniecka, Editor. Springer: Dordrecht.
Wong, David W. F. 1992 Lagu Cinta Sang Gembala. Yogyakarta: Gloria Graffa.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Missio Ecclesiae

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Missio Ecclesiae is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.