ALIRAN KEBATINAN DI PULAU JAWA DAN PENDEKATAN IMAN KRISTEN
DOI:
https://doi.org/10.52157/me.v2i1.24Keywords:
aliran kebatinan, pulau jawa, pendekatan iman kristenAbstract
Aliran kebatinan yang hanya menekankan soal persekutuan batin dengan Tuhan, menjadi tantangan bagi kita, orang Kristen. Kita sebaiknya berdialog dan menunjukkan kepada mereka bahwa persekutuan dengan Tuhan ini terjadi apabila kita berada dalam Kristus, dan bahwa berbakti kepada Tuhan tidak dapat hanya ditekankan pada segi batin saja, melainkan kita harus berbakti kepada-Nya dengan seluruh keadaan manusia, dengan perbuatan, pikiran serta hati, dengan lahir dan batin sebab Tuhan berfirman: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Mat 22:37). Kita juga harus menuntun mereka agar mau menggunakan Alkitab untuk mencari jawaban bagi persoalan-persoalan yang mereka hadapi, karena Kitab Suci inilah yang dapat memberi hikmat dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus (2 Tim 3:15). Karena segala tulisan dalam Alkitab itu diilhamkan oleh Allah untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran, sehingga tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2Tim 3:16,17). Terlebih daripada itu kita harus mampu menunjukkan dari teladan kita bahwa di dalam keresahan dan tekanan sosial, Kristus-lah sumber pengharapan kita. Jadi, jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi mereka sehingga mereka lari ke dunia mistik. Penulis setuju dengan John T. Seamands yang mengatakan bahwa cara hidup dan perbuatan kita harus benar-benar mencerminkan kasih Kristus. Kita harus menjadi saksi bahwa Yesus Kristus mempunyai kuasa untuk mengubah diri kita dan diri mereka juga. Kita uraikan bagaimana Yesus melayani yang sakit, yang lapar dan yang putus asa dan bukti dari kasih-Nya ketika sekalipun di kayu salib Dia masih berdoa: “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan (Luk 23:34).”Yang terutama harus kita tonjolkan adalah kesucian dan kesalehan, kasih dan belas kasihan, perhatian dan pertolongan-Nya kepada yang miskin, yang di dalam keperluan, yang sakit dan yang berdosa. Pengharapan dari iman Kristen juga perlu ditekankan: damai Allah, sukacita, penghiburan, pengharapan akan kedatangan-Nya kembali dan harapan akan mewarisi kerajaan Sorga. Semoga dengan demikian mereka dapat diyakinkan betapa pentingnya mereka menerima Yesus sebagai Juruselamat menuju kehidupan kekal.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Missio Ecclesiae is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.