Pentingnya Penginjilan Terhadap Orang Yang Terlibat Okultisme Dalam Kisah Para Rasul 19: 1-20

Authors

  • Julius Stefanus Sibagariang Sekolah Tinggi Teologi Cipanas
  • Sigit Haryanto Sitepu Sekolah Tinggi Teologi Cipanas

DOI:

https://doi.org/10.52157/me.v13i2.304

Keywords:

penginjilan, okultisme, Kisah Para Rasul 19:1-20

Abstract

Penginjilan memiliki peran krusial dalam membantu jemaat memahami dan menghindari praktik okultisme. Okultisme, yang berasal dari kata "occult" (gelap, tersembunyi) dan "isme" (paham), merujuk pada kepercayaan terhadap kekuatan gaib di luar kuasa Tuhan. Kepercayaan ini sering mengarah pada praktik-praktik yang melibatkan roh-roh dan kekuatan supernatural, seperti mitos, perbintangan, dan ritual adat yang dapat menjebak individu dalam kuasa kegelapan. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana penginjilan dapat mencegah keterlibatan jemaat dalam okultisme dengan menekankan pentingnya pemahaman dan pengajaran yang benar tentang hal tersebut. Teks Kisah Para Rasul 19:1-20 dijadikan dasar untuk menganalisis penginjilan Paulus dalam menghadapi praktik okultisme di Efesus. Melalui survei terhadap penelitian-penelitan terdahulu, tampaknya belum ada yang mengkaitkan teks Kisah Para Rasul 19:1-20 dengan pentingnya penginjilan terhadap praktik okultisme. Penelitian ini menggunkana metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan, serta metode hermeneutik untuk menganalisi teks Alkitab. Penelitian ini menemukan bahwa penginjilan tidak hanya penting untuk menyebarkan Injil tetapi juga untuk mengatasi tantangan kontemporer seperti okultisme. Melalui metode penelitian kualitatif pendekatan kepustakaan, juga diperkaya dengan hermeneutika analisis deskriptif, penelitian ini menyimpulkan bahwa gereja perlu mengintegrasikan pentingnya penginjilan terhadap orang-orang yang terlibat praktik okultisme.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A, Johnson M. 2010. “The Psychological Functions of Esoteric Beliefs: Coping with Uncertainty and Anxiety.” Journal of Psychology and Cultural and Social Influences 38(2):120–33.

Anon. 2005. The Oxford Dictionary of Phrase and Fable. Oxford University Press.

B. SANJEEWA MAHESHE MENDIS. 2022. “MAGIC VS BELIEF: EARLY CHRISTIANITY.” Muallim Journal of Social Science and Humanities 63–72. doi: 10.33306/mjssh/215.

B, Taylor. 2002. “Searching for Meaning in the Occult: The Role of Esoteric Practices in Personal Identity Formation.” Journal of Contemporary Religion 17(1):89–104.

Bangun, Sarikat. 2021. Praktik Okultisme: Penguatan Gereja Dalam Mengenali Dan Mematahkannya. Jakarta: Graha Ide Indonesia.

Barclay, William. 2012. Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Kisah Para Rasul. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Baskoro, Paulus Kunto, and Elkana Yudhistira. 2023. “Strategi Penginjilan Paulus Di Efesus Berdasarkan Kitab Kisah Para Rasul 19-20 Dan Implementasinya Pada Masyarakat Majemuk Masa Kini.” Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kerusso 8(2):109–19. doi: 10.33856/kerusso.v8i2.316.

Baxter, J. Sidlow. 1987. Baxter’s Explore the Book. Grand Rapids, Michigan: Zondervan.

Bock, Darrell L. 2007. Acts: Baker Exegetical Commentary on The New Testament. Grand Rapids: Baker Academic.

Brink, H. van den. 1960. Tafsiran Alkitab: Kisah Para Rasul. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Brownlee, Malcolm. 1993. Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan: Dasar Teologis Bagi Pekerjaan Orang Kristen Dalam Masyarakat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Bruce, F. F. 1977. Commentary on the Book of the Acts. Grand Rapids: Eerdmans.

Cowabn, Dauglas E. 2019. Magic, Monsters, and Make-Believe Heroes How Myth and Religion Shape Fantasy Culture. California: University of California Press.

Darmawijaya, St. 2006. Kisah Para Rasul. Yogyakarta: Kanisius.

Duyverman, M. E. 1981. Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

George, Mary W. 2008. The Elements of Library Research. Princeton University Press.

Gibbons, B. J. 2001. Spirituality and the Occult: From the Renaissance to the Modern Age. London: Routledge.

Godjali, Ferdi. 2021. Menghancurkan Kerajaan Iblis Dalam Diri Anda. Yogyakarta: Andi.

Guthrie, Donald. 1992. Teologi Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hakh, Samuel Benyamin. 2019. Perjanjian Baru: Sejarah, Pengantar Dan Pokok-Pokok Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Halley, Henry H. 1979. Penuntun Ke Dalam Perjanjian Baru. Surabaya: Tromoplos.

Hutapea, Jusuf. 2019. Penuntun Praktis Mengenali Dan Melepaskan Dari Kuasa Kegelapan. Medan: Vanivan Jaya.

Ismail, Andar. 2002. Selamat Berkiprah: 33 Renungan Tentang Kesaksian. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

J, Davis L. 2008. “Cultural Contexts and the Appeal of Occult Practices.” Sociology of Religion 69(3):269–87.

Jung, C. G. 1977. Psychology and Occult. New Jersey: Princeton University Press.

Katarina, Iskandar, and Ijen. 2021. “Impikasi Strategi Penginjilan Rasul Paulus Di Efesus Menurut Kitab Kisah Para Rasul 19:1-12 Pada Masa Kini.” Aletheia: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2(1):59–73.

Koch, Kurt E. 1978. Occult ABC: Exposing Occult Practices and Ideologies. Grand Rapids, Michigan: Kregel Publications.

Kusuma, Surya. 2021. Okultisme: Antara Budaya Vs Iman Kristen: Pengungkapan Fakta Okultisme Dan Kiat Gereja Dalam Menghadapinya. Yogyakarta: Andi Publisher.

Larkin, William J. 1995. Acts: The IVP New Testament Commentary Series. Downers: InterVarityPress(IVP).

M, Green C. 2013. “The Role of Community and Social Networks in the Practice of Occultism.” Social Compas 60(1):45–62.

Matakupan, Thomy J. 2002. Prinsip-Prinsip Penginjilan. Surabaya: Momentum.

Matthew, Henry. 2014. Tafsiran Matthew Henry: Kitab Kisah Para Rasul. Surabaya: Momentum.

Michael J, Schultheis Sj. 1988. Pokok-Pokok Ajaran Sosial Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

Newman, Barclay M., and Eugene A. Nida. 2019. Pedoman Penafsiran Alkitab: Kisah Rasul-Rasul. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Parsons, Mikeal C., and Heidi J. Hornik. 2020. The Acts of the Apostles through the Centuries. New Jersey: Wiley-Blackwell.

Prince, Derek. 2002. Mereka Akan Mengusir Setan-Setan. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil.

R, Thomson J. 2015. “Occult Traditions and Their Historical Roots: Understanding the Historical Appeal of Esoteric Practices.” History of Religions 54(2):152–70.

Saragih, Jaharinson. 2016. Pelayanan Pelepasan Dan Dampak Positifnya. Medan: L-SAPA.

Shade, W. Robert. 2007. Acts: Asian Bible Commentary Series. Singapore: Asian Theological Assosiation.

Vaughan, Joy. 2022. “Bringing Evidence to the ‘Anti-Magic’ View: A Socio-Rhetorical Interpretation of Acts 19:11-20.” The Asbury Journal 77(2):416–44.

Wahl, Robert. 2006. Foundations of the Faith 101: A Journey Through the Basics of the Christian Faith. New York: Nexgen.

Willimon, William H. 1988. Acts. Atlanta: John Knox Press.

Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research Methods). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Abstract viewed = 0 times

Citation

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Sibagariang, J. S., & Sitepu, S. H. . (2024). Pentingnya Penginjilan Terhadap Orang Yang Terlibat Okultisme Dalam Kisah Para Rasul 19: 1-20. Missio Ecclesiae, 13(2), 129–143. https://doi.org/10.52157/me.v13i2.304

Issue

Section

Articles